-->

Inovasi Produk Cenderamata Rempah dari Ternate Harus Ditingkatkan

Inovasi Produk Cenderamata Rempah dari Ternate Harus DitingkatkanTERNATE, LELEMUKU.COM - Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag)  Kota Ternate, Provinsi Maluku Utara, Nuriyadin A Rahman menyatakan masih banyak produk cenderamata yang bisa dihasilkan dari rempah, baik dalam bentuk kuliner maupun kerajinan, misalnya daging buah pala yang diolah menjadi kudapan sejenis kripik atau buah cengkih yang diolah menjadi pengharum ruangan.

Oleh karena itu, para pengusaha IKM di Ternate, khususnya yang selama ini menggeluti usaha pengolahan rempah, dituntut untuk terus berinovasi menciptakan produk baru dari rempah.

Kalangan perguruan tinggi di Malut, juga diharapkan berkontribusi melakukan kajian dan penelitian mengenai pengolahan rempah menjadi berbagai produk baru, yang bisa diminati di pasaran lokal maupun nasinal dan mancanegara.

Salah satu kajian dan penelitian yang perlu segera mereka lakukan adalah mengenai cara menghilangkan aroma pala yang tajam pada sirup pala, karena salah satu penyebab orang kurang suka pada sirup pala adalah karena aroma palanya yang tajam.

Dukungan dari Pemkot Ternate sangat diperlukan, khususnya dalam penyediaan anggaran bagi perguruan tinggi yang akan melakukan pengkajian dan penelitian mengenai pengolahan rempah, karena tanpa dukungan anggaran kegiatan itu sulit dilaksanakan.

Pengembangan berbagai produk cenderamata dari rempah itu, sejalan dengan keinginan Pemkot Ternate untuk menjadikan Ternate sebagai destinasi wisata rempah, untuk meningkatkan kunjungan wisatawan, baik dari dalam maupun luar negeri ke daerah ini.

Banyaknya cenderamata dari rempah yang ada di Ternate diharapkan membuat wisatawan yang berkunjung ke Ternate tidak hanya tertarik pada objek wisata saja, tetapi juga karena keberadaan cenderamata rempahnya.

Objek wisata terkait rempah yang diandalkan Ternate untuk menarik kunjungan wisatawan, di antaranya sejumlah benteng peninggalan kolonial yang dulunya dibangun untuk mempertahankan penguasaannya terhadap komoditas rempah di daerah ini.

Selain itu, keberadaan pohon cengkih afo di Kelurahan Marikurubu, Kecamatan Kota Ternate Tengah, yang merupakan cengkih tertua di dunia atau telah berusia lebih dari 400 tahun.

Namun pengembangan produk cenderamata dari rempah itu harus pula disertai dengan keseriusan dari Pemkot Ternate dan para petani rempah di daerah ini untuk mempertahankan keberadaan perkebunan rempah, karena kalau tidak para pengusaha IKM yang selama ini memproduksi cenderamata dari rempah akan kesulitan mendapatkan bahan baku.

Untuk mempertahankan keberadaan perkebunan rempah itu, perlu ada regulasi dari Pemkot Ternate yang melarang pengalih fungsian perkebunan rempah menjadi areal permukiman atau kepentingan lain serta melakukan revitalisasi terhadap tanaman rempah yang telah berusia tua. (Antara)

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel

Iklan Bawah Artikel