-->

Pemda MTB Gelar Lokakarya Sistim Kewaspadaan Pangan dan Gizi

SAUMLAKI, LELEMUKU.COM – Pemerintah Daerah (Pemda) Kabupaten Maluku Tenggara Barat (MTB), Provinsi Maluku melalui Dinas Ketahanan Pangan mengelar lokakarya Pengelola Data Sistim Kewaspadaan Pangan dan Gizi (SKPG)  bagi petugas lapangan (enumerator) di 2 gugus, yaitu gugus Tanimbar Selatan (Tansel) pada Jumat (27/04) dan gugus Tanimbar Utara (Tanut) pada Rabu (11/05) mendatang.

Dalam sambutan Bupati MTB Petrus Fatlolon S.H., M.H yang dibacakan oleh Asisten Bidang Pemerintahan Setda MTB, Yohanis Batseran S.Sos memberikan apresiasi yang tinggi terhadap pelaksanaan kegiatan lokakarya enumerator atau para petugas pengumpulan data SKPG, dimana untuk meningkatkan kapasitas aparat desa dalam meningkatkan pengawasan terhadap potensi rawan pangan. Sehingga Pemda dapat secara dini menyiapkan langkah kebijakan awal yang tepat untuk melakukan investigasi dan intervensi dalam mengatasi kerawanan pangan di MTB secara cepat, tepat dan akurat yang selaras dengan visi Pemda MTB yaitu  “Terwujudnya Kabupaten MTB Yang Adil, Cerdas, Sehat, Berwibawa dan Mandiri“.

“Saya menyambut gembira, pertemuan ini sesungguhnya adalah pertemuan yang sangat penting agar dapat mengantisipasi terjadi bencana transien maupun indikasi rawan pangan kronis yang tentu menjadi bahaya bagi masyarakat,” kata Sambutan tersebut di gedung serbaguna MSC, pada Jumat (27/04).

Dia mengungkapkan secara khusus Pemda mengalokasikan anggaran melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) 2018 untuk kegiatan tersebut sebagai instrument dalam menganalisis data ketersediaan, konsumsi dan distribusi pangan di Kabupaten MTB.

“Ini sebagai komitmen Pemerintah dalam menata sistim informasi ketahanan pangan dan gisi secara serius dengan memberdayakan sekretris desa (Sekdes) sebagai enumerator karena para sekretaris desa ini tentu mengetahui perkembangan sosial ekonomi di desanya masing-masing,” ungkap Bupati Fatlolon.

Selanjutnya bupati berharap setelah kegiatan lokakarya ini para Sekdes selaku enumerator dapat bekerjasama dengan penyuluh pertanian di wilayah binaan masing-masing agar dapat memujudkan upaya deteksi dini kewaspadaan pangan dan gizi melalui sistim SMS Gatway dalam penanganan kerawanan pangan di Bumi Duan Lolat ini. 

“Para sekretaris desa dapat bekerja sama dengan penyuluh pertanian  pada wilayah binaan di desa dan kecamatan dalam rangka bersinergi memperoleh data potensi desa yang akurat untuk divalidasi dan dianalisis guna kebutuhan kebijakan Pemda terkait  pembagunan ketahanan pangan di daerah,” harap Petrus Fatlolon.

Sementara itu Ketua Panitia Lokakarya, yang menjabat sebagai Kepala Bidang Ketersediaan dan Kerawanan Pangan Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten MTB, Didimus Ranolat S.Pi mengatakan Pemda harus mengantisipasi kondisi kerawanan pangan untuk menjamin kehidupan yang lebih baik bagi sekitar 111.083 jiwa masyarakat di Kepulauan Tanimbar melalui upaya deteksi dini kerawanan pangan.

“Kondisi kerawanan pangan harus diantisipasi oleh pemerintah untuk menjamin kehidupan yang lebih baik bagi masyarakat di Kabupaten MTB,” kata ia. 

Ranolat membeberkan sistim SKPG yang telah dikembangkan oleh Dinas Ketahanan Pangan sejauh ini belum memberikan dampak yang berarti bagi upaya penanganan kerawanan pangan karena pemahaman dari setiap pemangku kepentingan terhadap persoalan tersebut belum baik, maka perlu dipikirkan ide atau gagasan baru terkait sistim aplikasi yang dapat mengolah dan menganalisis serta menyajikan informasi yang dapat diterima oleh semua pihak.

”Kondisi ini menuntut peran dan fungsi pelayanan dinas ketahanan pangan dan enumerator tingkat desa dan kecamatan untuk mampu melakukan berbagai penyesuaian dengan  upaya deteksi dini melalui SKPG SMS Gateway dalam penanganan kerawanan,” beber dia.

Tujuan dari kegiatan ini adalah memberikan informasi secara dini kepada pemerintah maupun masyarakat tentang kondisi pangan dan gizi, meningkatkan pelayanan Dinas Ketahanan Pangan MTB dalam penyediaan data dan informasi pangan dan gizi, meningkatkan kemampuan dan ketrampilan aparatur pemerintah dan stacholder dalam penanganan masalah kerawanan pangan di MTB serta memberikan pengetahuan dan ketrampilan kepada enumerator SKPG tingkat desa dalam pengumpulan dan pengiriman data setiap bulan.

Materi yang disajikan pada lokakarya ini meliputi, orientasi program dan kegiatan, penguatan integritas personal, strategi pengumpulan data ketersediaan pangan, strategi pengumpulan data konsumsi atau pemanfaatan pangan, strategi pengumpulan data akses atau harga pangan, teknik melakukan pengiriman data, teknik menganalisis data, teknik pengelolaan aplikasi sms center dan SKPG dan diakhir kegiatan ini akan dilakukan pakta integritas yang merupakan wujud komitmen bersama antara enumerator dan Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten MTB.

Narasumber pada lokakarya SKPG tahun 2018 ini adalah pejabat dan pegawai Dinas Ketahanan Pangan MTB yang telah mengikuti pelatihan dan pembinaan tingkat Provinsi dan Pusat pada kegiatan penyusunan sistim kewaspadaan pangan dan gizi. 

Kegiatan tersebut melibatkan 92 peserta, diantaranya 81 Sekdes di Kepulauan Tanimbar, 1 operator sistim SKPG dan SMS Center dan 10 orang panitia yang ditetapkan melalui SK Kepala Dinas Ketahanan Pangan. (Laura Sobuber)

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel

Iklan Bawah Artikel