-->

Mulai Viral di Internet, Reza Mangar Diundang ke Jakarta Temui Deddy Corbuzier

Viral di Internet, Reza Mangar Diundang ke Jakarta Temui Deddy Corbuzier

DOBO, LELEMUKU.COM - Setelah viral dipublikasikan di media massa dan media sosial sejak Minggu (19/8) lalu Reza Mangar, bocah pemanjat tiang untuk selamatkan tali penggerek Bendera Merah Putih yang terlepas dari tangan pengibar bendera, pada saat upacara hari ulang tahun (HUT) ke 14 Kabupaten Kepulauan Aru, Provinsi Maluku di Lapangan Yos Sudarso, Dobo pada Senin, 18 Desember 2017 lalu diundang ke salah-satu program televisi nasional di Jakarta.

"Alhamdulilah akhirnya Reza Mangar bisa ke Jakarta. Trans7 hitam putih. Trimaksh tuk smua pihak teman-teman di FB atas doa dan kerjasamanya. Tuhan Maha besar," ungkap syukur Batia Kalengkongan Erwin, salah seorang PNS di Dinas Komunikasi dan Informasi (Diskominfo) Kabupaten Kepulauan Aru, Provinsi Maluku dalam akun facebooknya pada Senin (20/8) petang.

Hal ini terjadi setelah berita tentang Reza diviralkan oleh akun instagram LambeTurah yang kemudian dipublikasikan di beberapa media massa Indonesia diantaranya, Tribunnews.com, Grid.id, Tribun Solo, SuratKabar.id, Rancah Post, Warta Kota, Bangka Pos, Tribun Jabar, Surya Malang, Intisari, Nakita, Tribun Bogor, Gentanusa, Tribun Lampung, Analisa Publik, SumutKota.com, Tribun Medan, Harian Surya dan Tribun Jakarta.

"Joni 2018, Reza 2017.  Terima kasih anak anak bangsa yang telah sangat berjasa. Kami tidak akan lupa," ujar akun yang diikuti sekitar 5,3 juta orang di Instagram dan 25 ribu orang di Twitter tersebut.

Postingan yang disukai hingga 41 ribu kali dan dikomentari 620 orang ini meminta agar Dedy Corbuzier, sang pembawa acara Hitam Putih di stasiun televisi Trans7 dapat memanggil Reza guna diwawancarai di program tersebut. Hal ini ditanggapi tim kreatif dengan mencari sarana komunikasi dengan instasi terkait guna memastikan lokasi terkini Reza dan kemudian mengajak anak tersebut agar dapat berangkat ke Jakarta bersama pamannya.


Berita inipun menjadi kabar baik bagi warga Maluku, terutama di Aru. Warganet dari Kepulauan Aru pun memberikan apresiasi kepada semua pihak yang berusaha mempublikasikan kembali kisah kepahlawanan nelayan cilik ini.

"Terima kasih untuk semua pihak yang sudah berjuang untuk perjuangan adik Reza. Semua masyarakat yang turut berpartisipasi untuk mengviralkan semangat juang sang pejuang merah putih di kabupaten kepualauan Aru. Walaupun moment yang terjadi bukan untuk memperingati hari kemerdekaan Republik indonesia," ujar salah satu warga Dobo, Julio Romera Kaidel.

"Alhamdulilah ya Allah, Amin. terima kasih banyak buat saudara-saudari yang sudah partisipasi. Semoga adik Resa Mangar bisa tersenyum dan bisa sekolah..Amin," ungkap Normaraihan.

"Akhirnya, kejadian setahun akan terjawab juga. Syukur buat Tuhan karna Ia tidak pernah menutup mata dan telingahnya bagi mereka yang berseru dan memohon padanya. Terimakasih Yesusku," ungkap Mesco Michel.

Sebelumnya Batia menyatakan Reza yang berasal dari Desa Waria, Kecamatan Aru Utara Timur Batuley ini merupakan anak yatim piatu yang dirawat oleh neneknya yang tinggal di Kota Dobo, Ibukota kabupaten Kepulauan Aru.

"Resa terlahir dari keluaarga kurang mampu. Ibunya meninggal saat Reza berusia 2 tahun, dan bapaknya pergi entah kemana. Selama ini dia diasuh dan dirawat oleh neneknya yang keseharianya berjualan dipasar," ujar dia. 

Ia mengatakan, Reza sudah putus sekolah dari Sekolah Dasar (SD) di desanya akibat terkendala masalah ekonomi. Sehingga ia sehari-hari hanya bekerja sebagai nelayan cilik yang mengais rejeki dengan mengikuti orang-orang yang mencari ikan dilaut.

"Reza yang sang heroik ini putus sekolah di kelas 4 SD. Keseharian resa kerja bantu jualan neneknya dipasar atau ikut motor laut mencari ikan," ujar dia 

Menanggapi hal ini warga Maluku mengatakan bahwa peristiwa ini sangat disayangkan jika hanya ditanggapi dingin oleh Pemerintah Daerah (Pemda) Kabupaten Kepulauan Aru. Sebab mereka hanya memberikan jabatan tangan karena aksi luar biasa ini dan menganggap hal ini biasa saja.

"Peristiwa panjat tiang bendera oleh Reza harusnya diberi penghargaan oleh pemerintah Kabupaten Kepulauan Aru. Yang dapat cuman jabat tangan dari pejabat daerah," ujar Desmon Eros Pardjer.

"Kalau memang dia bocah yang putus sekolah akibt masalh ekonomi dan dia sudah melakukan aksi kepahlawanan untuk daerah ini, kenapa dia tidak bisa diberikan Beasiswa oleh Pemda untuk melanjutkan studinya?," tanya Genzo Clever.

Hal ini ditanggapi Sherly Mustamu dengan mengungkapkan bahwa Reza kurang beruntung karena tidak diperhatikan oleh pemerintah.

"Mungkin juga Pemda berpikir itu hal biasa, panjat tiang bendara dan cuma satu anak saja. Sehingga pemda merasa rugi keluarkan uang buat adik Reza. Mungkin juga itu dia pung rejeki yang Tuhan kasih supaya dia bisa skolah dan raih cita-cita lewat aksi itu, cuma Pemda yang batasi," ujar dia.

"Ini harus di perhatikan oleh Pemda. Tuhan tidak akan membiarkan anak Reza Mangar yang sudah menjadi pahlawan karena niat hatinya yang tulus, semoga dengan pertolongan Tuhan dan usahakan untuk disampaikan. Tolong pemda lihat hal ini dan dinas yang terkait tolong diajukan, sebab pasti di perhatikan," ujar Erfie Solissa. (Albert Batlayeri)

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel

Iklan Bawah Artikel