-->

Murad Ismail Ingin Maluku Kejar Kemajuan Seperti di Papua

Murad Ismail Ingin Maluku Kejar Kemajuan Seperti di PapuaJAKARTA, LELEMUKU.COM - Gubernur Maluku, Irjen Pol (Purn) Drs. H Murad Ismail mengungkapkan bahwa provinsi kepulauan yang dipimpinnya ini masih tertinggal dari provinsi lainnya termasuk Papua, sehingga dirinya dan Wakil Gubernur (Wagub) Drs. Barnabas Nathaniel Orno berniat akan meningkatkan semangat pembangunan daerah berdasar pada pelayanan kepada semua pihak.

"Maluku sekarang ini tertinggal sekali dari Papua dan dari berbagai provinsi di Indonesia. Maluku, provinsi yang termiskin nomor tiga dari 34 provinsi. Yang kedua, pengangguran nomor satu di Indonesia. Ini akan kita balik biar bisa sejajar dengan provinsi-provinsi lain," ujar dia usai dilantik menjadi Gubernur Maluku periode 2019-2024 oelh Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana Negara, Jakarta Pusat pada Rabu (24/04/2019).

Sesuai dengan visi dan misi Presiden Jokowi yang membangun Indonesia dari ujung daerah dengan berbagai bentuk infrastruktur, dirinya akan memimpin dan membangun Provinsi Maluku sehingga dapat mengejar ketertinggalan melalui sektor-sektor vital terutama bidang ekonomi yang saat ini masih diabaikan serta dimonopoli oleh kalangan tertentu saja.

"Kita di Maluku merupakan provinsi kepulauan, kita punya 1340 pulau, sedangkan luas wilayah provinsi Maluku adalah 712,498 km persegi. Jadi kalau tidak ada dermaga-dermaga sebagai tol laut, harganya tidak bisa kompetitif minimal 11 kabupaten kota punya dermaga besar, biar harganya biar kompetitif," papar Murad.

Gubernur mencontohkan harga minyak di pedalaman Provinsi Papua lebih murah dibanding pedalaman Provinsi Maluku. Hal ini menjadi cermin bahwa daerahnya butuh pembaharuan melalui sistem pelayanan kepada masyarakat dan pembangunan yang memberi manfaat kepada publik.

"Pak Jokowi mengatakan harga minyak di Papua sekarang sudah sama dengan Jakarta. Ini di Maluku orang tidak pernah tahu bahwa Maluku yang mempunyai 1340 pulau ini minyaknya disana lebih mahal dari Papua. Di Ambon murah, tapi didaerah yang dekat saja harganya sudah berbeda. Ini karena tidak adanya tol laut yang dibuat dengan dermaga-dermaga besar di semua kabupaten kota," kata dia.

Ia menjelaskan, bersama Orno, mereka akan membongkar sistem pelayanan yang tidak memperhatikan kepentingan masyarakat ini akan dilakukan dalam masa pemerintahannya sehingga kesejahteraan yang dirasakan oleh warga Jakarta dan Papua dapat pula dirasakan warga Maluku.

"Banyak orang yang belum tahu dan kita akan bongkar pelan-pelan. Angkat pelan-pelan biar di Maluku bisa merasakan apa yang dirasakan oleh Jakarta. Apa yang dirasakan oleh orang Papua, oleh orang Maluku juga bisa dirasakan. Itu tujuan kita untuk bagaimana biar Maluku bisa sejajar dengan provinsi lain," tutur dia.

Ia menegaskan bahwa akan memimpin dan membangun Provinsi Maluku dengan terbuka ke semua pihak dan tidak akan membeda-bedakan warga Maluku. Ia berkomitmen untuk tidakn memperhatikan komunitas tertentu ataupun daerah tertentu saja di Maluku.

"Tidak ada perbedaan di Maluku. Saya adalah Gubernur orang Maluku, bukan Gubernur orang Waihaong bukan Gubernur orang MBD tapi saya adalah Gubernur Orang Maluku," tekan dia.

Bersama Orno, ia akan melayani semua orang Maluku hingga ke pelosok pulau, mulai dari Pulau Buru ke Aru hingga ke ujung Wetar.

"Dan saya dengan Pak Orno adalah pelayan dan nanti saya terapkan seluruh SKPD saya adalah pelayan. Jadi jika selama ini pelayanan tidak pernah sampai dan terjangkau hingga orang pesisir luar akan kita jangkau dan akan kita lihat, biar semua merata," tegasnya.

Dalam masa Jabatan 2019 – 2024, ia dan Orno akan melayani untuk membangun Maluku dengan sepenuh hati dan siap mengutamakan kepentingan masyarakat Maluku diatas kepentingan pribadi dan golongan.

"Ingat, saya bukan Gubernur orang kampung saya tapi saya gubernur orang Maluku. Apapun yang terjadi di Maluku, saya yang bertanggung jawab," tegasnya. (Albert Batlayeri)

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel

Iklan Bawah Artikel