-->

Agus Theodorus Beli Pulau Nustual Untuk Kepentingan Masyarakat Lermatan

Agus Theodorus Beli Pulau Nustabun Untuk Kepentingan Masyarakat LermatanSAUMLAKI, LELEMUKU.COM - Rencana pembelian Pulau Nustual atau Tanjung Tual di Desa Lermatan, Kecamatan Tanimbar Selatan (Tansel), Kabupaten Kepulauan Tanimbar, Provinsi Maluku oleh pengusaha asal Saumlaki, Agus Theodorus dinilai akan memberikan manfaat untuk kepentingan masyarakat desa.

Hal ini diungkapkan kepala desa (kades) Lermatan, Jantje Rangkoly yang menyatakan pulau tersebut dijual atas kesepakatan bersama masyarakat desa yang dilakukan di Balai Desa Lermatan pada Minggu (07/06/2019) lalu.

"Pulau itu bukan milik marga atau soa tetapi milik desa. Karena sesuai dengan keputusan jaman Belanda, Nustual dan Nustabung adalah milik Desa Lermatang bukan milik soa atau milik marga. Pengambilan keputusannya untuk dijual juga disetujui oleh masyarakat desa secara aklamasi. Tetapi dia butuh proses kita pertemuan sampai 4 kali baru dapat hasilnya karena masyarakat belum memahami," ujar dia kepada Lelemuku.com pada Kamis (11/06/2019).

Dikatakan, kesepakatan bersama antara masyarakat desa dengan Theodorus ini capai setelah masyarakat mendapatkan penjelasan lebih rinci terkait keuntungan yang didapat jika tanah tersebut dilepaskan kepada pengusaha tersebut, terutama terkait tunjangan penddikan yang dijanjikan akan dirasakan oleh seluruh pelajar dan mahasiswa asal desa tersebut.

"Karena juga ada berbagai macam pertimbangan-pertimbangan akhirnya terjadi tarik-menarik. Awalnya terjadi tolak-menolak, tetapi pada akhirnya kesepakatan yang dibangun bahwa semua anak-anak kalau mau melanjutkan ke perguruan tinggi entah itu di Saumlaki atau dimana saja, S1 kalau selesai dan mau ambil S2 sampai S3 silahkan, dia akan memberi bantuan. Nanti pemdes punya kewajiban untuk mendatakan anak-anak negeri supaya dibawah ke Pak Agus untuk nantinya ditransfer ke rekening masing-masing," jelas kades.

Rangkoly menyatakan dengan harganya Rp10,000 per 1 meter persegi, masyarakat desa siap melepaskan pulau dengan luas mencapai 4km atau 400 hektar tersebut. Sebab Theodorus berjanji akan memperhatikan kebutuhan pendidikan generasi muda desa tersebut tanpa batas jangka waktu.

"Beasiswa itu bukan saja diberikan di generasi ini tetapi sepanjang dia masih menggunakan pulau itu dari generasi ke generasi," tambah dia

Agus Theodorus Beli Pulau Nustabun Untuk Kepentingan Masyarakat LermatanPersyaratan yang kedua yang siap dipenuhi Theodorus ungkap kades adalah niat pengusaha tersebut dalam membantu membangun sarana dan prasarana publik yang selama ini belum tuntas dibangun.

"Pak Agus akan membangun membantu untuk sarana prasarana insfrakstruktur yang ada di desa. Baik sarana umum maupun sarana peribadatan, gereja dan sebagainya. Jadi ketika ada kegiatan-kegiatan ataukah ada kegiatan-kegiatan pembangunan desa yang dia butuh biaya yang sudah diluar kemampuan  Dana Desa dia akan bantu," kata dia.

Selanjutnya dalam syarat tersebut, ia diwajibkan mempersiapkan pusat pelatihan yang setara dengan balai latihan kerja (BLK) yang berfokus pada pengembangan tenaga siap pakai dari desa Lermatan.

"Dia mempersiapkan seperti BLK di pulau itu untuk pelatihan-pelatihan apa saja. Nanti dia datangkan tenaga pelatihanya dari Jawa sehingga ketika Inpex masuk, anak-anak ini sudah terlatih dan bisa masuk dibagian teknisi elektronik, mobil dan mesin. Sehingga rekrutmen tenaga kerja Inpex bisa diambil dari anak-anak desa," jelas Rangkoly.

Selanjutnya ia akan mendukung pengembangan ekonomi masyarakat melalui keterlibatan warga Lermatang dalam usaha berjualan mereka sehari-hari untuk pemenuhan kebutuhan makan dan minum saat dilaksanakannya pembangunan di pulau tersebut. Termasuk pula merekrut tenaga kerja dari desa tersebut.

"Ketika Pak Agus punya usaha sana jalan, mungkin masyarakat ibu-ibu mau pergi jualan sayur disana, bisa nelayan juga bisa jual ikan disana atau mau buat warung-warung kecil disitu atau kios-kios silahkan. Kemudian anak-anak Lermartang juga akan dipekerjakan di tempat usahanya," bilang dia.

Dikatakan 4 persyaratan yang siap untuk dipenuhi itu akan terlaksana ketika Pulau Nustual resmi dimiliki oleh Theodorus yang berencana membangun usahanya guna menyambut kedatangan perusahaan migas asal Jepang, Inpex Masela yang akan membangun afasilitas kilang gas alam cair (LNG) darat Blok Masela di Pulau Yamdena.

"Ini semua dibikin dalam kesepakatan bersama. Sebab yang penting, dia membuka ini semua karena untuk menyambut kehadiran Inpex," tutur Rangkoly.

Kades 2 periode itu menegaskan, apabila salah satu persyaratan itu tidak dipenuhi maka pihaknya akan membatalkan semua kegiatan di atas pulau itu dan akan dikembalikan ke desa.

"Pulau tidak dikontrak, tetapi dijual. Tetapi ada poin-poin yang harus disepakati bersama, supaya usaha ini jalan terus hingga dipegang anak cucu Pak Agus. Ketika satu generasi sudah hilang, tapi salah satu persyaratan itu tidak dipenuhi, maka Tanjung itu akan kembali ke desa. Sekalipun dia sudah membangun di atas pulau itu tetap akan kembali ke desa karena sudah ingkar janji atas surat yang ditandatangai oleh tua adat, kepala-kepala soa, kuasa hukum kami dan Pak Agus sebagai pembeli," tutup dia. (Albert Batlayeri)

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel

Iklan Bawah Artikel