-->

PBB Gelar Kampanye Mengakhiri Kekerasan Berbasis Gender

PBB Gelar Kampanye Mengakhiri Kekerasan Berbasis GenderSARAJEVO, LELEMUKU.COM - Dalam Konvensi Dana Perwalian Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Untuk Mengakhiri Kekerasan terhadap Perempuan (UN Trust Fund to End Violence against Women), UN Women memulai acara tahunannya di Sarajevo. Khusus tahun ini pertemuan itu dimaksudkan untuk menggiatkan kampanye mengakhiri kekerasan terhadap perempuan dalam bentuk “16 Hari Melawan Kekerasan Berbasis Gender.”

Pertemuan yang berlangsung antara tanggal 4-7 November ini akan mendengar suara aktivis dan pakar yang telah mengupayakan beragam solusi inovatif untuk mengakhiri kekerasan terhadap perempuan.

Untuk pertama kalinya, semua penerima Dana Perwalian PBB datang bersama mitra pemerintah dan swasta untuk mengkaji dan menyusun strategi menggerakkan upaya mengakhiri kekerasan terhadap perempuan, salah satu bentuk pelanggaran HAM paling berat di dunia; dan saat ini satu dari tiga perempuan menjadi korban. Terlepas dari status sosial, kelas, ras, negara atau kelompok umurnya, perempuan dan anak perempuan tidak saja harus dilindungi, tetapi juga diberdayakan.

Dalam pertemuan selama tiga hari itu ada 100 proyek di seluruh dunia yang dikaji bersama. Hampir 150 peserta membagi pengalaman dan tantangan yang dihadapi, dan belajar dari pihak lain tentang upaya mencegah, menyediakan layanan multi-sektoral bagi penyintas, implementasi aturan hukum berbasis gender, peningkatan kapasitas organisasi perempuan dan menggandeng pemerintah juga swasta untuk membantu semua upaya ini.

Direktur Eksekutif UN Women Phumzile Mlambo-Ngcuka secara hati-hati menunjukkan optimisme menjelang peringatan 25 tahun konferensi yang mengadopsi satu-satunya platform internasional untuk mencapai hak-hak dan pemberdayaan perempuan. Platform setebal 150 halaman itu diadopsi oleh 189 negara dalam konferensi perempuan di Beijing tahun 1995.

Mlambo-Ngcuka mengatakan pihaknya mendorong negara-negara di seluruh belahan dunia untuk menciptakan “mesin gender,” termasuk undang-undang dan badan pemerintah khusus yang didedikasikan untuk mengatasi isu tersebut.

“Tetapi kita belum melangkah cukup jauh, dan walhasil saat ini belum ada satu negara pun yang telah mencapai kesetaraan gender,” ujarnya.

Menurutnya laki-laki dan anak laki-laki perlu terlibat dalam pembicaraan untuk mengatasi masalah ini. “Anda membutuhkan kepemimpinan, pemimpin-pemimpin yang memimpin dari depan dan tidak mentolerir hal-hal itu,” tegasnya, dan mengingatkan bahwa “dalam beberapa tahun terakhir ini kita telah melihat banyak upaya.”

Lebih jauh Mlambo-Ngcuka mengatakan merupakan suatu hal yang sangat simbolis untuk memulai “16 Hari Melawan Kekerasan Berbasis Gender” tahun ini di Bosnia-Herzegovina, di mana begitu banyak perempuan dan anak perempuan mengalami kekerasan seksual dan pemerkosaan, yang merupakan strategi perang ketika itu.

“Tetapi bahkan di masa damai kita juga menyaksikan menyebarnya budaya pemerkosaan. Sebagai komunitas global, kita dapat bertindak untuk mengakhiri semua bentuk kekerasan itu, termasuk kekerasan seksual dan pemerkosaan. Saya memuji semua yang bekerjasama mengakhiri hal ini,” tegas Mlambo-Ngcuka.

Mlambo-Ngcuka juga memuji gerakan #MeToo, #TimesUp, #NiOneMore, #NotOneMore, #BalanceTonPorc dan lainnya, dengan berharap agar gerakan-gerakan itu berlanjut dan menepis anggapan bahwa gerakan tersebut telah mengorbankan laki-laki secara tidak adil. Ia mengatakan reaksi balik terhadap gerakan itu “hanya menunjukkan bahwa dunia belum memahami rasa sakit yang dialami perempuan.”

Selama 22 tahun Dana Perwalian PBB telah mencari beragam solusi inovatif untuk mengakhiri kekerasan terhadap perempuan dan anak perempuan. Ini merupakan satu-satunya mekanisme hibah global yang didedikasikan untuk memberantas semua bentuk kekerasan terhadap perempuan dan anak perempuan. Dana ini telah mendukung 517 organisasi di 139 negara dan wilayah. Tahun lalu saja lebih dari delapan juta orang dijangkau oleh program dana ini.

Konvensi tahun ini menghasilkan Rencana Strategis Dana Perwalian PBB Tahun 2021-2025. (VOA)

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel

Iklan Bawah Artikel