-->

Pemkab Tanimbar Dukung Penuh Yoan Clara Teken di Pemilihan Puteri Indonesia 2020

SAUMLAKI, LELEMUKU.COM – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tanimbar, Provinsi mendukung penuh Puteri Indonesia Maluku yang merupakan dokter muda lulusan Rusia dan berdarah Bumi Duan Lolat, dr. Yoan Clara Teken pada Pemilihan Puteri Indonesia (PPI) tahun 2020.

Hal itu diutarakan oleh Ketua Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (TP-PKK), Joice Fatlolon Pentury, SP. Menurutnya Bupati Tanimbar Petrus Fatlolon SH., MH mendukung penuh dengan menyokong setiap aktifitas sejak karantina hingga acara puncak dari ajang kecantikan bergengsi di Indonesia tersebut.

Joice mengaku puteri dari pasangan Andreas Teken dan Kristina Yempormasse itu sebagai perwakilan dari Maluku, secara khusus dirinya akan mempromosikan Tanimbar melalui properti yang bertemakan Tanimbar, seperti busana tradisional mewakili daerah ia mengangkat tema Bunga endemik dari Kepulauan Tanimbar yang dalam bahasa Fordata disebut Lelemuku atau anggrek larat dan nama ilmiahnya Dendrobium Phalaenopsis serta sudah dijadikan sebagai flora khas Maluku.

“Yoan berharap Pemda Tanimbar bisa bantu karena disamping dia membawa nama Maluku, secara khusus dia puteri Tanimbar yang akan juga menampilkan properti mewakili tema Tanimbar. Hal itu Yoan sampaikan kepada Dinas Pariwisata Maluku dan Ketua TP-PKK Maluku, Widya Pratiwi Murad Ismail yang puji Tuhan, diterima,” papar dia kepada Lelemuku.com pada Jumat (06/03/2020).

Joice berharap anak kedua dari lima orang bersudara itu dapat menunjukkan penampilan yang maksimal dan terbaiknya demi mengasah kemampuan diri dan mempromosikan Maluku, secara khusus Tanimbar di acara grand final yang akan secara live disiarkan di SCTV pada Jumat, 06 Maret pukul 20.00 WIB.

Sementara itu, dalam ajang tersebut Yoan memilih untuk mengangkat pesan penting tentang pencegahan Stunting di Maluku, yaitu kondisi gagal pertumbuhan pada anak dalam masa pertumbuhan tubuh dan otak akibat kekurangan gizi dalam waktu yang lama.

“Saya mengangkat pesan akan pentingnya pencegahan stunting di Maluku dan seluruh Indonesia agar dapat didegar oleh banyak kalangan, terlebih oleh sektor-sektor pemerintahan. Saya sudah lakukan edukasi ke masyarakat Maluku melalui sosialisasi di sekolah, komunitas, puskesmas bahkan desa,” aku penerima beasiswa penuh kedokteran itu.

Selain itu, sehari jelang pemilihan Puteri Indonesia 2020, Yoan terlihat mengenakan baju adat Kebaya Biru dari Negeri Pelauw, Pulau Haruku, Kabupaten Maluku Tengah (Malteng). Ia menuturkan dengan mengenakan pakaian kakabasa yang terbuat dari kain sutra berkilauan dengan hiasan bintang perak tersebut, dirinya ingin menunjukkan kepada dunia jika Maluku itu sangat kaya dengan hasil bumi dan laut, serta keberagaman agama, tradisi, budaya maupun bahasa.

“Sebisa mungkin saya membawakan dan memperkenalkan budaya dari berbagai kabupaten dan kota di Maluku, karena ketika orang melihat saya, orang melihat Maluku yang beragam tapi menjujung tinggi toleransi antar sesama. Katong samua basudara, Ratu Norkit Monuk Dedesar,” ungkap dia. (Laura Sobuber)

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel

Iklan Bawah Artikel