Bank Indonesia dan Pemkot Ambon Rancang Gerakan ‘Mari Katong Balanja Online’
Pada
Friday, August 28, 2020
Edit

Gerakan ini menggandeng 3 (tiga) aplikasi start up lokal dengan keunggulannya masing-masing yaitu AmbonAccess, PigiPasar, dan BaliDoo. Untuk mempercepat dampak kehadiran ketiga aplikasi tersebut, Bank Indonesia mempersiapkan program Capacity Building untuk memperkuat lini bisnis usaha layanan pesan antar dalam bentuk inkubasi dan akselerasi usaha. Program Inkubasi Usaha ditujukan kepada PigiPasar dan BaliDoo sebagai embrio start up layanan pesan antar di Kota Ambon untuk memberikan wawasan tentang strategi bisnis, pengetahuan keuangan, pengetahuan pasar, dan pengetahuan operasional dalam membangun bisnis berbasis digital.
Program Inkubasi berlangsung selama 8 (delapan) minggu secara virtual, didampingi oleh Angel Investment Indonesia Network (ANGIN) sebagai perusahaan penyedia jaringan investasi dan pengembang ekosistem kewirausahaan. Hingga saat ini ANGIN telah menyaring lebih dari 6.000 proposal dan jaringan investor yang dimiliki telah berinvestasi langsung di lebih dari 40 perusahaan di seluruh Indonesia dan mendukung 50 perusahaan tambahan untuk mengumpulkan dana melalui pendampingan strategis, pengembangan kurikulum untuk investor dan pengusaha.
Pada akhir sesi program Inkubasi, kedua peserta telah mempersiapkan pitch deck yang menjelaskan gambaran umum dan rencana strategis pengembangan bisnis untuk siap dipaparkan kepada calon investor potensial. Selama proses pengembangan, dua start up Nasional yang bergerak di sektor bisnis serupa, KlickDaily dan Kecipir mengapresiasi dan tertarik dengan potensi pengembangan BaliDoo dan PigiPasar di Kota Ambon. Sehingga pada hari Jumat, 14 Agustus 2020 mereka akan ikut hadir pada presentasi pitching kepada Bank Indonesia dan ANGIN sebagai hasil dari program Inkubasi yang telah dilakukan.
Kedepannya Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Maluku akan terus mendorong pengembangan ekosistem digital di Kota Ambon untuk mendorong pemulihan dampak ekonomi di masa pandemi. Tim Fasilitator akan dipersiapkan untuk membantu UMKM dapat memanfaatkan teknologi digital untuk memasarkan dan menerima pembayaran sehingga jangkauan penjualan dapat lebih luas dan cepat. (BIMaluku)