-->

Henderika Pattian Akui UNBK Sebagai Pemetaan Mutu Pendidikan di Kepulauan Tanimbar

Henderika Pattian Akui UNBK Sebagai Pemetaan Mutu Pendidikan di Kepulauan TanimbarSAUMLAKI, LELEMUKU.COM – Kepala Sekolah (Kepsek) Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri Unggulan Saumlaki Kabupaten Kepulauan Tanimbar, Provinsi Maluku, Henderika P. Pattian, S.Pd., MSi mengakui Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) Tahun Pelajaran 2018/2019 adalah sebagai pemetaan mutu pendidikan di Tanimbar dengan tujuan untuk meningkatkan kualitas pendidikan secara nasional.

“Ujian Nasional ini sebagai pemetaan mutu pendidikan di Indonesia sekaligus syarat untuk melanjutkan ke jenjang pendidikan berikutnya, kuliah atau kerja,” ujar dia di ruang kerjanya kepada Lelemuku.com pada Senin (01/04/2019).

Ia mengatakan bahwa program UNBK bertujuan untuk meningkatkan kualitas pendidikan utamanya untuk program ujian nasional dengan sistem yang terintegrasi langsung dengan aplikasi dan menggunakan media computer.

“UNBK bukan syarat kelulusan tetapi selagi siswa tidak ikut ujian nasional akan dianggap belum selesai, tidak bisa dapat ijazah. Karena siswa akan dinyatakan lulus jika dia dapat menyelesaikan seluruh program di sekolah. Sasaran utama UNBK  adalah bagaimana meningkatkan nilai dan sangat penting bagi siswa,” kata Henderika.

Ia pun berharap nilai rata-rata pelaksanaan UNBK yang untuk pertama kalinya disusun dengan memakai kurikulum 2013 (K13) di sekolah yang dipimpinnya tersebut dapat meningkat dari tahun 2018 lalu.

“Ini tahun pertama dengan menggunakan kurikulum 2013 dan memang kemarin itu hasil analisis soal-soal simulai, standar soalnya tingkat tinggi yang butuh lebih penalaran, pemecahan masalah. Jadi untuk K13 ini standarnya lebih tinggi. Kami tetap berharap yang tinggi dan semoga mengalami peningkatan nilai rata-rata yang lebih dari tahun kemarin,” harap Kepsek Henderika.

Pelaksanaan UNBK di SMA Negeri Unggulan Saumlaki sendiri sudah dilaksanakan tiga kali sejak tahun 2017 lalu dan untuk tahun 2019 ini merupakan peserta UNBK terbanyak dengan jumlah 146 siswa. Pelaksanaan ujian akan dibagi tiga sesi, diantaranya sesi pertama untuk 50 siswa, sesi kedua untuk 50 siswa dan sesi ketiga untuk 46 siswa. Jumlah komputer di sekolah tersebut sebanyak 50 unit dengan 25 server. (Laura Sobuber)

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel

Iklan Bawah Artikel