-->

Jefirstson Riwu Kore Buka Rakor Kesiapsiagaan Bencana 2020 di Kota Kupang

KUPANG, LELEMUKU.COM – Wali Kota Kupang, Dr. Jefirstson R. Riwu Kore, MM, MH membuka Rapat Koordinasi Kesiapsiagaan Bencana Tingkat Kota Kupang Tahun 2020, Rabu (8/1/2020), bertempat di Ruang Garuda, Lantai II Kantor Walikota Kupang.

Hadir pada rapat tersebut, Pejabat Sekretaris Daerah Kota Kupang, Ir. Elvianus Wairata, M.Si, Pimpinan Perangkat Daerah terkait, Kepala Kantor BASARNAS Kupang, Emi Frizer, SE, MM, Kepala Stasiun Geofisika Kelas I Kupang, Robert Owen Wahyu, S.Si, Kepala Stasiun Metereologi Kelas II Kupang, Agung Sudiono Abadi, S.Si, Kepala Stasiun Klimatologi Kelas II Kupang, Apolinaris S. Geru, SP, M.Si, Kepala Staf Kodim (Kasdim) 1604 Kupang, Letkol (Inf.) Sugeng Prihatin, Para Camat Se-Kota Kupang, perwakilan PLN Cabang Kupang, perwakilan PT Telkom, dan perwakilan PMI Kota Kupang.

Wali Kota Kupang, Dr. Jefirstson R. Riwu Kore, MM, MH, mengatakan bahwa peringatan yang sudah disampaikan oleh BMKG mengenai apa yang akan terjadi di Kota Kupang harus disadari oleh semua pihak, “berbagai fenomena alam yang terjadi harus di antisipasi bersama dalam menjaga kota ini tetap aman dan nyaman. Tujuan utama diadakan rapat ini untuk mempersiapkan diri menghadapi masalah yang akan datang dan pembagian tugas yang jelas termasuk kontrol peralatan yang ada. Pemerintah Kota Kupang akan mengantisipasi bencana yang akan terjadi dan meminta bantuan stakeholder untuk sama-sama mencari jalan keluar dalam penanggulangannya,” ujar Wali Kota Kupang.

Kepala Stasiun Metereologi Kelas II Kupang, Agung Sudiono Abadi, S.Si mengatakan BMKG telah mengeluarkan peringatan pada awal tahun 2020 bahwa akan terjadi cuaca buruk di Kota Kupang dan respon Pemerintah Kota Kupang sangat baik dalam menyikapi hal tersebut, “terbentuknya daerah tekanan rendah di wilayah Australia dapat membuat kondisi cuaca buruk hingga ekstrem di wilayah NTT khususnya wilayah Kota Kupang. Kondisi cuaca buruk seperti hujan yang disertai angin kencang merupakan akibat dari adanya tekanan rendah yang telah berubah menjadi siklon tropis Blake beberapa waktu lalu. Peta Streamline adalah peta garis angin yang mempunyai arah dan kecepatan. Menggambarkan aliran massa udara dari daerah bertekanan tinggi menuju daerah bertekanan rendah. Sehingga dapat diprakirakan cuaca ke depan dan daerah mana saja yang berpotensi terjadi cuaca buruk,” jelas Agung S. Abadi, S.Si.

Kepala Stasiun Klimatologi Kelas II Kupang, Apolinaris S. Geru, SP, M.Si, mengatakan “informasi untuk iklim adalah bulanan dan musiman/ tahunan, kalau cuaca yaitu jam, harian dan mingguan. Cuaca hujan datang terlambat diakibatkan oleh terlambatnya monsun asia yang seharusnya datang bulan November tetapi untuk tahun 2019 datang bulan Desember. Sehingga musim hujan di Kota Kupang jatuh pada pertengahan bulan Desember. Pada bulan Januari, curah hujan di Kota Kupang termasuk tinggi yaitu diatas 300 mm,” jelas Apolinaris S. Geru, SP, M.Si.

Kepala Stasiun Geofisika Kelas I Kupang, Robert Owen Wahyu, S.Si, menyarankan seluruh peserta rapat maupun seluruh masyarakat untuk mengunduh aplikasi BMKG dan WRS-BMKG untuk mengetahui informasi mengenai cuaca dan gempa, “data yang ada di BMKG tahun 2018 telah terjadi petir sebanyak 443 sambaran petir, sedangkan tahun 2019 sebanyak 1.035 sambaran petir. Perlu diperhatikan agar kedepannya lebih berhati-hati, jika awan di langit sudah berwarna hitam segera berlindung di dalam ruangan jangan di bawah pohon. Begitupun gedung kantor agar dilengkapi dengan sistem penangkal petir terpadu,” kata Robert O. Wahyu, S.Si

Kepala Kantor BASARNAS Kupang, Emi Frizer, SE, MM, mengatakan “kami telah menerima instruksi langsung dari Presiden Republik Indonesia terkait penanganan kebencanaan ditetapkan kepada BNPB dan BPBD. Kami juga menerima instruksi langsung dari Kepala BNPB untuk segera menjalin komunikasi dan sinergi dengan aparat pemerintah daerah setempat terkait kesiapan dalam tanggap darurat apabila terjadi dampak dari bencana hidrometereologi dari prakiraan Januari hingga Februari.

Kepala Staf Kodim (Kasdim) 1604 Kupang, Sugeng Prihatin, menambahkan bahwa Kodim Kupang siap membantu dalam penanggulangan bencana yang terjadi. “Personel Kodim Kupang sebanyak 305 orang yang tersebar di Koramil akan disiapkan 1×24 jam untuk dikerahkan meskipun peralatan yang dimiliki minim,” tutup dia. (HumasKotaKupang)

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel

Iklan Bawah Artikel