-->

Susi Pudjiastuti Rekomendasikan Morotai, Saumlaki dan Moa Sebagai SPKT Potensial

Susi Pudjiastuti Rekomendasikan Morotai, Saumlaki dan Moa Sebagai SPKT PotensialTOKYO, LELEMUKU.COM - Tiga Sentra Kelautan dan Perikanan Terpadu (SKPT) di Kepulauan Maluku yakni SPKT Morotai, SPKT Saumlaki dan SPKT Moa jadi referensi Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti dalam mengajak pengusaha Jepang berinvestasi di Indonesia.

Ia mengatakan SKPT Morotai di Kabupaten Pulau Morotai, Provinsi Maluku Utara memiliki komoditas unggulan Tuna, Cakalang, Tongkol. Kondisi ini tidak jauh berbeda dengan di Saumlaki, Kabupaten Maluku Tenggara Barat, Provinsi Maluku yang juga memiliki produk perikanan unggulan yang sama.

Potensi perikanan yang melimpah juga ada di Moa, Kabupaten Maluku Barat Daya, Provinsi Maluku dengan potensi ikan jenis Pelagis Besar, Pelagis Kecil, Demersal, Tuna, Cakalang, dan Tongkol.

"Secara spesifik, perkembangan sektor ini juga bisa dilihat dari mudahnya nelayan kini menangkap ikan tuna. Sehingga nelayan tidak lagi perlu jauh-jauh ke tengah laut untuk mendapatkan ikan tuna, bisa didapat dalam rentang 5-8 mil dari tepi pantai," ujar Susi pada Kamis (31/5).

Selain 3 SPKT  di Kepulauan Maluku SKPT, Susi yang didampingi Dirjen Pengelolaan Ruang Laut Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) Brahmantya Satyamurti Poerwadi, Sekjen KKP Nilanto Perbowo, dan Utusan Khusus Presiden untuk Jepang Rachmat Gobel ini mengungkapkan tiga SPKT lainnya yang ditawarkan yakni SKPT Sabang, SKPT Natuna dan SKPT Biak Numfor.

6 SPKT ini ditawarkan ke Japanese External Trade Organization (Jetro) yang dipimpin Hiroyuki Ishige dengan tujuan menungkatkan kerja sama yang dijajaki antara kedua negara, dengan beberapa penawaran yakni fasilitas cold storage, industri pengolahan, hingga pembangunan pelabuhan.

"Lokasi akan dikelola koperasi dan didampingi BUMN perikanan, Perindo dan Perinu. Hal ini didukung situasi sektor perikanan di Indonesia yang terus berkembang," kata dia.

Menurut Susi, perkembangan sektor perikanan saat ini bisa dilihat dari kenaikan stok ikan lestari, biomass yang tumbuh tinggi hingga 3,6 kali, serta surplus perdagangan komoditi perikanan per kuartal I 2018 dengan nilai 1 miliar dollar AS. (Kompas)

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel

Iklan Bawah Artikel